MAKALAH PENDIDIKAN JASMANI
DAN OLAHRAGA
TENTANG TOLAK PELURU
![]() |
DISUSUN OLEH SARWONO
9213
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan Syukur saya Ucapkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa. Bahwasanya saya telah dapat membuat Makalah Tentang Tolak Peluru walaupun banyak sekali hambatan dan kesulitan yang saya hadapi dalam menyusun makalah ini, dan mungkin makalah ini masih terdapat kekurangan dan belum bisa dikatakan sempurna dikarenakan keterbatasan kemampuan saya.
Oleh karena itu saya sangat mengharapkan ktitik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak terutama dari Bapak/Ibu Guru supaya saya dapat lebih baik lagi dalam menyusun sebuah makalah di kemudian hari, dan semoga makalah ini berguna bagi siapa saja terutama bagi teman-teman yang ingin lebih tahu banyak tentang olahraga tolak peluru.
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
a.
Latar Belakang 1

b.
Rumusan Masalah 2

c.
Tujuan 2

BAB II PEMBAHASAN
a.
Pengertian Tolak Peluru 2

b.
Teknik Dasar Tolak Peluru 3

c.
Hal – Hal Yang Perlu
Diperhatikan 4

d.
Peralatan 5

BAB III PENUTUP
a.
Kesimpulan 6

b.
Saran 6

BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Cabang olahraga atletik adalah ibu dari
sebagian besar cabang olahraga (mother of sport), di mana gerakan-gerakan yang
ada dalam atletik seperti: jalan, lari, lompat dan lempar dimiliki oleh
sebagian besar cabang olahraga, sehingga tak heran jika pemerintah
mengkategorikan cabang olahraga atletik sebagai salah satu mata pelajaran
pendidikan jasmani yang wajib diberikan kepada para siswa.
Atletik merupakan unsur olahraga terpenting
pada suatu penyelenggaraan olimpiade. Hal ini dikarenakan pengembangan dan
peningkatan prestasi olahraga lain dapat dicapai melalui latihan nomor-nomor
atletik, khususnya dalam peningkatan kondisi fisik. Nilai edukatif dari cabang
atletik dapat dijadikan dukungan dalam pengembangan sumber daya manusia yang
potensial di bidang olahraga.
Salah satu nomor pada cabang atletik adalah
tolak peluru. Faktor tersebut ada yang bersifat internal misalnya ; bakat,
emosi, suasana hati, motivasi dan lain-lain. Sedangkan faktor yang bersifat
eksternal diantaranya ; faktor pelatih, sarana dan prasarana, lingkungan dan
sosial budaya. Prestasi pada nomor atletik dapat dicapai melalui latihan yang
khusus dan teratur dalam jangka waktu yang relatif lama. Potensi yang cocok
dengan cabang olahraga yang ditekuninya seperti keadaan fisik, penguasaan
teknik dan persyaratan lainnya semestinya dimiliki oleh seorang atlet.
B. Rumusan Masalah
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang di atas, maka
penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian tolak peluru?.
2Bagaimana tekhnik dalam memainkan tolak
peluru?
3. Apa saja yang perlu diperhatikan dalam
olahraga tolak peluru?
4. Peralatan apa saja yang diperlukan dalam
olahraga tolak peluru?
5. Berapa ukuran lapangan olahraga tolak
peluru?
C. Tujuan
C. Tujuan
Untuk menjelaskan peraturan yang dan tekhnik
yang ada pada olahraga tolak peluru.
BAB
II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A. Pengertian Tolak Peluru
Tolak peluru adalah salah satu cabang
olahraga atletik. Atlet tolak peluru melemparkan bola besi yang berat sejauh
mungkin. Berat peluru:
• Untuk senior putra = 7.257 kg
• Untuk senior putri = 4 kg
• Untuk yunior putra = 5 kg
• Untuk yunior putri = 3 kg
B. Teknik Dasar Tolak Peluru
Terdapat beberapa teknik dasar dalam tolak
peluru, diantaranya : Teknik Memegang Peluru Ada 3 teknik memegang peluru :
Jari-jari direnggangkan sementara jari kelingking agak ditekuk dan berada di
samping peluru, sedang ibu jari dalam sikap sewajarnya. Untuk orang yang
berjari kuat dan panjang. Jari-jari agaka rapat, ibu jari di samping, jari
kelingking berada di samping belakang peluru. Biasa dipakai oleh para juara.
Seperti cara di atas, hanya saja sikap jari-jari lebih direnggangkan lagi,
sedangkan letak jari kelingking berada di belakang peluru. Cocok untuk orang
yang tangannya pendek dan jari-jarinya kecil.
Teknik Meletakkan Peluru Pada Bahu Peluru dipegang dengan salah satu cara di atas, letakkan peluru pada bahu dan menempel pada leher bagian samping. Siku yang memegang peluru agak dibuka ke samping dan tangan satunya rileks di samping kiri badan.
Teknik Menolak Peluru Pengenalan peluru Peluru dipegang dengan satu tangan dipindahkan ke tangan yang lain Peluru dipegang dengan tangan kanan dan diletakkan di bahu dengan cara yang benar Peluru dipegang dengan dua tangan dengan sikap berdiri akak membungkuk, kemudian kedua tangan yang memegang peluru diayunkan ke arah belakang dan peluru digelindingkan ke depan Sikap awal akan menolak peluru Mengatur posisi kaki, kaki kanan ditempatkan di muka batas belakang lingkaran, kaki kiri diletakkan di samping kiri selebar badan segaris dengan arah lemparan. Bersamaan dengan ayunan kaki kiri, kaki kanan menolak ke arah lemparan dan mendarat di tengah lingkaran. Sewaktu kaki kaki kanan mendarat, badan dalam keadaan makin condong ke samping kanan. Bahu kanan lebih rendah dari bahu kiri. Lengan kiri masih pada sikap semula.
Cara menolakkan peluru Dari sikap penolakan peluru, tanpa berhenti harus segera diikuti dengan gerakan menolak peluru. Jalannya dorongan atau tolakan peda peluru harus lurus satu garis. Sudut lemparan kurang dari 40o.
Sikap akhir setelah menolak peluru Sesudah menolak peluru, membuat gerak lompatan untuk menukar kaki kanan ke depan. Bersamaan dengan mendaratnya kaki kanan, kaki kiri di tarik ke belakang demikian pula dengan lengan kiri untuk memelihara keseimbangan.
C. Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Teknik Tolak Peluru
Teknik Meletakkan Peluru Pada Bahu Peluru dipegang dengan salah satu cara di atas, letakkan peluru pada bahu dan menempel pada leher bagian samping. Siku yang memegang peluru agak dibuka ke samping dan tangan satunya rileks di samping kiri badan.
Teknik Menolak Peluru Pengenalan peluru Peluru dipegang dengan satu tangan dipindahkan ke tangan yang lain Peluru dipegang dengan tangan kanan dan diletakkan di bahu dengan cara yang benar Peluru dipegang dengan dua tangan dengan sikap berdiri akak membungkuk, kemudian kedua tangan yang memegang peluru diayunkan ke arah belakang dan peluru digelindingkan ke depan Sikap awal akan menolak peluru Mengatur posisi kaki, kaki kanan ditempatkan di muka batas belakang lingkaran, kaki kiri diletakkan di samping kiri selebar badan segaris dengan arah lemparan. Bersamaan dengan ayunan kaki kiri, kaki kanan menolak ke arah lemparan dan mendarat di tengah lingkaran. Sewaktu kaki kaki kanan mendarat, badan dalam keadaan makin condong ke samping kanan. Bahu kanan lebih rendah dari bahu kiri. Lengan kiri masih pada sikap semula.
Cara menolakkan peluru Dari sikap penolakan peluru, tanpa berhenti harus segera diikuti dengan gerakan menolak peluru. Jalannya dorongan atau tolakan peda peluru harus lurus satu garis. Sudut lemparan kurang dari 40o.
Sikap akhir setelah menolak peluru Sesudah menolak peluru, membuat gerak lompatan untuk menukar kaki kanan ke depan. Bersamaan dengan mendaratnya kaki kanan, kaki kiri di tarik ke belakang demikian pula dengan lengan kiri untuk memelihara keseimbangan.
C. Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Teknik Tolak Peluru
Cara memegang Awalan Gerakan Tolakan Sikap
badan saat menolak
Ketentuan diskualifikasi/kegagalan peserta tolak peluru :
Menyentuh balok batas sebelah atas
Menyentuh tanah di luar lingkaran
Keluar masuk lingkaran dari muka garis tengah
Dipangil selama 3 menit belum menolak
Peluru di taruh di belakang kepala
Peluru jatuh di luar sektor lingkaran
Menginjak garis lingkar lapangan
Keluar lewat depan garis lingkar
Keluar lingkaran tidak dengan berjalan tenang
Peserta gagal melempar sudah 3 kali lemparan
Beberapa hal yang disarankan :
Ketentuan diskualifikasi/kegagalan peserta tolak peluru :
Menyentuh balok batas sebelah atas
Menyentuh tanah di luar lingkaran
Keluar masuk lingkaran dari muka garis tengah
Dipangil selama 3 menit belum menolak
Peluru di taruh di belakang kepala
Peluru jatuh di luar sektor lingkaran
Menginjak garis lingkar lapangan
Keluar lewat depan garis lingkar
Keluar lingkaran tidak dengan berjalan tenang
Peserta gagal melempar sudah 3 kali lemparan
Beberapa hal yang disarankan :
1. Bawalah tungkai kiri merendah
2.
Dapatkan keseimbangan gerak dari kedia tungkai, dengan tungkai kiri memimpin di
belekang
3. Menjaga agar bagian atas badan tetap rileks ketika bagian bawah bergerak
4. Hasilkan rangkaian gerak yang cepat dan jauh peda tungkai kanan
5. Putar kaki kanan ke arah dalam sewaktu melakukan luncuran
6. Pertahankan pinggul kiri dan bahu menghadap ke belakang selama mungkin
7. Bawalah tangan kiri dalam sebuah posisi mendekati badan
8. Tahanlah sekuat-kuatnya dengan tungkai kiri
3. Menjaga agar bagian atas badan tetap rileks ketika bagian bawah bergerak
4. Hasilkan rangkaian gerak yang cepat dan jauh peda tungkai kanan
5. Putar kaki kanan ke arah dalam sewaktu melakukan luncuran
6. Pertahankan pinggul kiri dan bahu menghadap ke belakang selama mungkin
7. Bawalah tangan kiri dalam sebuah posisi mendekati badan
8. Tahanlah sekuat-kuatnya dengan tungkai kiri
Beberapa
hal yang harus dihindari :
1. Tidak memiliki keseimbanagn dalam sikap
permulaan
2. Melakukan lompatan ketika meluncur dengan
kaki kanan
3. Mengangkat badan tinggi ketika melakukan
luncuran
4. Tidak cukup jauh menarik kaki kanan di
bawah badan
5. Mendarat dengan kaki kanan menghadap ke
belakang
6. Menggerakkan tungkai kiri terlalu banyak ke
samping
7. Terlalu awal membuka badan
8. Mendarat dengan badan menghadap ke samping
atau ke depan
D. Peralatan
D. Peralatan
Alat yang digunakan :
1. Rol Meter
2. Bendera Kecil
3. Kapur / Tali Rafia
4. Peluru
a) Untuk senior putra = 7.257 kg
b) Untuk senior putri = 4 kg
c) Untuk yunior putra = 5 kg
d) Untuk yunior putri = 3 kg
5. Obrient : gaya membelakangi arah tolakan
6. Ortodox : gaya menyamping
5. Obrient : gaya membelakangi arah tolakan
6. Ortodox : gaya menyamping
E.
Lapangan Tolak Peluru
Konstruksi :
Lingkaran tolak peluru harus dibuat dari besi, baja ata bahan lain yang cocok yang dilengkungkan, bagian atasnya harus rata dengan permukaan tanah luarnya. Bagian dalam lingkaran tolak dibuat dari emen , aspal atau bahan lain yang padat tetapi tidak licin. Permukaan dalam lingkaran tolak harus datar anatara 20 mm sampai 6 mm lebih rendah dari bibir atas lingkaran besi.
Garis lebar 5 cm harus dibuat di atas lingkaran besi menjulur sepanjang 0.75 m pada kanan kiri lingkaran garis ini dibuat dari cat atau kayu.
Diameter bagian dalam lingkaran tolak adalah 2,135 m. Tebal besi lingkaran tolak minimum 6 mm dan harus di cat putih.
Balok penahan dibuat dari kayu atau bahan lain yang sesuai dalam sebuah busur/lengkungan sehingga tepi dalam berhimpit dengan tepi dalam lingkaran tolak, sehingga lebih kokoh.
Lebar balok 11,2-30 cm, panjangnya 1,21-1,23 m di dalam, tebal 9,8-10,2 cm.
Lingkaran tolak peluru harus dibuat dari besi, baja ata bahan lain yang cocok yang dilengkungkan, bagian atasnya harus rata dengan permukaan tanah luarnya. Bagian dalam lingkaran tolak dibuat dari emen , aspal atau bahan lain yang padat tetapi tidak licin. Permukaan dalam lingkaran tolak harus datar anatara 20 mm sampai 6 mm lebih rendah dari bibir atas lingkaran besi.
Garis lebar 5 cm harus dibuat di atas lingkaran besi menjulur sepanjang 0.75 m pada kanan kiri lingkaran garis ini dibuat dari cat atau kayu.
Diameter bagian dalam lingkaran tolak adalah 2,135 m. Tebal besi lingkaran tolak minimum 6 mm dan harus di cat putih.
Balok penahan dibuat dari kayu atau bahan lain yang sesuai dalam sebuah busur/lengkungan sehingga tepi dalam berhimpit dengan tepi dalam lingkaran tolak, sehingga lebih kokoh.
Lebar balok 11,2-30 cm, panjangnya 1,21-1,23 m di dalam, tebal 9,8-10,2 cm.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan dari atas, maka dapat
kami simpulkan:
1. Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga atletik yang termasuk dalam nomor lempar
2. Ada tiga tekhnik dalam memainkan olahraga tolak peluru yaitu Teknik Memegang Peluru, Teknik Meletakkan Peluru Pada Bahu, dan Teknik Menolak Peluru
3. Alat yang digunakan yaitu Rol Meter, Bendera Kecil, Kapur / Tali Rafia, Peluru, Obrient, Ortodox.
4. Ada beberapa yang diperhatikan dalam permainan tolak peluru, seperti yang sudah dipaparkan diatas.
5. Lapangan tolak peluru berbentuk lingkaran berdiameter 2,135 m. Lingkaran tolak peluru harus dibuat dari besi, baja atau bahan lain yang cocok dilengkungkan, bagian atasnya harus rata dengan permukaan tanah luarnya. Bagian dalam lingkaran tolak dibuat dari semen, aspal atau bahan lain yang padat tetapi tidak licin. Permukaan dalam lingkaran tolak harus datar antara 20 mm-6 mm lebih rendah dari bibir atas lingkaran besi. Garis lebar 5 cm harus dibuat di atas lingkaran besi menjulur sepanjang 0,75 m pada kanan kiri lingkaran garis ini dibuat dari cat atau kayu. Diameter bagian dalam lingkaran tolak adalah 2,135 m. Tebal besi lingkaran tolak minimum 6 mm dan harus dicat putih. Balok penahan dibuat dari kayu atau bahan lain yang sesuai dalam sebuah busur/lengkungan sehingga tepi dalam berhimpit dengan tepi dalam lingkaran tolak, sehingga lebih kokoh. Lebar balok 11,2-30 cm, panjangnya 1,21-1,23 m di dalam, tebal 9,8-10,2 cm.
B. Saran
1. Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga atletik yang termasuk dalam nomor lempar
2. Ada tiga tekhnik dalam memainkan olahraga tolak peluru yaitu Teknik Memegang Peluru, Teknik Meletakkan Peluru Pada Bahu, dan Teknik Menolak Peluru
3. Alat yang digunakan yaitu Rol Meter, Bendera Kecil, Kapur / Tali Rafia, Peluru, Obrient, Ortodox.
4. Ada beberapa yang diperhatikan dalam permainan tolak peluru, seperti yang sudah dipaparkan diatas.
5. Lapangan tolak peluru berbentuk lingkaran berdiameter 2,135 m. Lingkaran tolak peluru harus dibuat dari besi, baja atau bahan lain yang cocok dilengkungkan, bagian atasnya harus rata dengan permukaan tanah luarnya. Bagian dalam lingkaran tolak dibuat dari semen, aspal atau bahan lain yang padat tetapi tidak licin. Permukaan dalam lingkaran tolak harus datar antara 20 mm-6 mm lebih rendah dari bibir atas lingkaran besi. Garis lebar 5 cm harus dibuat di atas lingkaran besi menjulur sepanjang 0,75 m pada kanan kiri lingkaran garis ini dibuat dari cat atau kayu. Diameter bagian dalam lingkaran tolak adalah 2,135 m. Tebal besi lingkaran tolak minimum 6 mm dan harus dicat putih. Balok penahan dibuat dari kayu atau bahan lain yang sesuai dalam sebuah busur/lengkungan sehingga tepi dalam berhimpit dengan tepi dalam lingkaran tolak, sehingga lebih kokoh. Lebar balok 11,2-30 cm, panjangnya 1,21-1,23 m di dalam, tebal 9,8-10,2 cm.
B. Saran
Supaya pertumbuhan dan perkembangan olahraga
tolak peluru berjalan dengan normal, maka sebagai olahragawan, harus memotivasi
dan merangsang masyarakat umum ( masyarakat/siswa ) dalam pertumbuhan dan
perkembangan untuk mencintai olahraga supaya keingintahuan tentang dunia
olahraga bertambah dan generasi yang akan datang lebih optimal dalam bidang
olahraga sehingga dalam era globalisasi ini bangsa kita tidak tertinggal
perkembangannya dalam berbagai bidang terutama dalam bidang olahraga.
Sekian Semoga Bermanfaat. Jangan Lupa cantumkan link dimana anda men copy makalah ini yaa.,,,